Ustadz Badu Amin Nasution menyampaikan lanjutan materi mengenai tata cara sholat yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam, bagaimana tayamum yang benar dan sedekah yang disukai Rasullah SAW. Ini mencakup dari niat, bacaan hingga gerakan sholat yang benar.

Penting memperbaiki tata cara sholat agar kualitas ibadah sesuai tuntunan syariat islam dan menghindari kesalahan dalam pelaksanaan sholat serta mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal.

Ustadz Badu menyampaikan perihal tayamum hanya berlaku 1x untuk sholat fardhu. Tayamum tidak boleh digunakan untuk 2x sholat fardhu, tapi jika sholat fardhu di lanjut dengan sholat sunnah ba’diyah, tayamum diperbolehkan. Jauh lebih baik berwudhu dari pada tayamum, karena di dalam air wudhu ada air musta’mal.

Jika ada Air Musta’mal dirumah tidak boleh digunakan untuk berwudhu, cari air suci untuk berwudhu sampai dapat. Jika tidak ditemukan air baru diperbolehkan tayamum. Ustadz Badu menyampaikan tata cara bertayamum yang benar.

Ada pun langkah-langkah Tayamum yang Benar, antara lain :

  1. Mencari Debu Suci: Cari tanah atau debu yang bersih dan suci.
  2. Membaca Basmalah dan Niat: Ucapkan “Bismillahirrohmanirrohim” dan niat dalam hati, contohnya “Nawaitut Tayammuma Lisstibaahatish Shalaati Fardlol Lillaahi Taaalaa”.
  3. Mengusap Wajah: Letakkan kedua telapak tangan pada debu suci, lalu usapkan secara merata ke seluruh wajah, dari dahi hingga dagu.
  4. Mengusap Kedua Tangan Sampai Siku: Letakkan kembali telapak tangan ke debu yang berbeda, lalu usapkan ke lengan, mulai dari punggung tangan hingga siku. Lakukan untuk tangan kiri menggunakan tangan kanan, lalu tangan kanan dengan tangan kiri. Memastikan Terusapnya Sela-sela Jari, Pertemukan kedua telapak tangan dan usapkan ke sela-sela jari, termasuk menyapu area ibu jari.

Sedekah yang disukai Rasullah SAW antara lain Air, Garam dan Api. Telah menceritakan kepada kami Ammar bin Khalid Al Wasithi berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Ghurab dari Zuhair bin Marzuq dari Ali bin Zaid bin Jad’an dari Sa’id bin Al Musayyab dari ‘Aisyah Bahwasanya ia berkata,

“Wahai Rasulullah, sesuatu apakah yang tidak boleh dilarang untuk mengambilnya?” Beliau menjawab: “Air, garam dan api.” ‘Aisyah berkata, “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, masalah air kami telah mengetahuinya, tapi bagaimana dengan garam dan api?” Beliau menjawab: “Wahai Humaira, barangsiapa memberi api seakan-akan ia telah bersedekah dengan semua yang telah dimatangkan oleh api itu, barangsiapa memberi garam, seakan-akan ia telah bersedekah dengan semua yang telah dibuat nikmat oleh garam itu, barangsiapa memberi minum seorang muslim satu teguk saat ia mendapatkan air, seakan-akan ia telah membebaskan seorang budak, dan barangsiapa memberi minum seorang muslim satu teguk saat ia tidak mendapatkan air, maka seakan-akan ia telah menghidupkannya.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah)

Diharapkan dakwah yang disampaikan dapat membantu dalam penyempurnaan ibadah menjadi sempurna dan tersampaikan ke orang-orang terdekat untuk di amalkan. Selasa, (7/10/2025). #InfoDishubSumut #KolaborasiSumutBerkah #SalamKolaborasi #SumutBerkah