


Forum LLAJ Sumut Bersama World Bank Bahas Sinergi Keselamatan Jalan, Tekankan Perubahan Perilaku Pengendara dan Perbaikan Infrastruktur
Medan — Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Provinsi Sumatera Utara bersama Dinas Perhubungan Provinsi Sumut menggelar rapat koordinasi pada Senin (6/10/2025) di Kantor Dishub Sumut, Jalan Imam Bonjol No. 61 Medan.
Rapat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, diwakili oleh Sekretaris Dishub, Rochani Litiloly, ini membahas strategi peningkatan keselamatan jalan melalui sinergi antarinstansi dan dukungan lembaga internasional.
Sebagai informasi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara bertindak sebagai Koordinator Forum LLAJ Provinsi Sumut, yang berperan penting dalam mengoordinasikan berbagai program keselamatan lalu lintas lintas sektor di daerah.
Kegiatan tersebut turut diikuti secara daring oleh tim konsultan World Bank, yang mendampingi penyusunan Rencana Aksi Keselamatan Jalan (RAK LLAJ) Provinsi Sumatera Utara. Dalam rapat tersebut, FLLAJ Sumut menyoroti berbagai tantangan dalam peningkatan keselamatan jalan, mulai dari lemahnya koordinasi kelembagaan hingga keterbatasan anggaran daerah. Provinsi Sumatera Utara sebenarnya telah memiliki Rencana Aksi Keselamatan Jalan (RAK LLAJ) yang disusun bersama Kementerian Dalam Negeri, namun implementasinya masih terkendala belum adanya sekretariat tetap dan sistem pelaporan yang terintegrasi.
Selain isu kelembagaan, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Utara juga memaparkan hasil evaluasi keselamatan lalu lintas di wilayah provinsi. Ditlantas mencatat bahwa kendaraan roda dua mencapai 83 persen dari total kendaraan terdaftar, menjadikannya kelompok pengguna jalan yang paling rentan menjadi korban kecelakaan.
“Perubahan perilaku pengendara menjadi faktor kunci dalam menekan angka kecelakaan. Banyak insiden disebabkan oleh kurangnya kesadaran, seperti berkendara dengan kecepatan tinggi, menggunakan ponsel, dan tidak memakai helm atau sabuk keselamatan,” disampaikan perwakilan Ditlantas.
Dari sisi infrastruktur, kondisi jalan juga masih menjadi pekerjaan rumah besar. Kurang dari 20 persen ruas jalan di Indonesia telah memenuhi standar keselamatan tiga bintang atau lebih. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan desain jalan agar lebih ramah bagi pengguna rentan seperti pejalan kaki dan pesepeda.
Meski demikian, tren keselamatan jalan di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan menggembirakan. Hingga Agustus 2025, tercatat 3.477 kasus kecelakaan lalu lintas, turun hampir 48 persen dibanding periode sebelumnya. Korban meninggal dunia mencapai 921 orang, turun 50 persen, dan kerugian materiel menurun hingga Rp11,65 miliar dari Rp21,39 miliar pada tahun 2024. Penurunan ini disebut sebagai hasil kerja kolaboratif antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat melalui patroli, rekayasa lalu lintas, dan kampanye keselamatan jalan yang berkelanjutan.



Selain evaluasi data, FLLAJ juga melaporkan sejumlah langkah nyata di lapangan. Setiap menjelang akhir tahun atau hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran Idulfitri, FLLAJ Sumut secara rutin melaksanakan survei sarana dan prasarana jalan untuk memetakan potensi gangguan dan kerawanan baik banjir, longsor, maupun kemacetan.
“Hasil survei ini kami olah menjadi rekomendasi yang disampaikan kepada instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti, terutama menjelang musim libur panjang dan arus mudik,” ungkap Rochani Litiloly.
Tak hanya di bidang teknis, FLLAJ juga aktif membangun kesadaran masyarakat melalui kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. “Pada tahun 2023 dan 2024, kami gencar turun ke sekolah dan kampus untuk memberikan edukasi. Sepanjang 2024 saja, sekitar 1.600 siswa dan mahasiswa telah kami libatkan dalam sosialisasi keselamatan berkendara,” tambahnya.
Rapat juga menyoroti pentingnya penguatan tanggap darurat pascakecelakaan, khususnya melalui koordinasi Public Safety Center (PSC) di bawah Dinas Kesehatan Provinsi. Meski sistem layanan gawat darurat sudah berjalan, akses ambulans di wilayah terpencil seperti Kepulauan Nias dan perbatasan masih terbatas, sehingga perlu perhatian khusus.
Menutup rapat, Rochani Litiloly menegaskan bahwa keselamatan lalu lintas merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijalankan secara konsisten. “Keselamatan jalan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan sinergi lintas sektor, dukungan data yang kuat, serta pendanaan yang berkelanjutan, kita bisa mewujudkan jalan yang aman dan manusiawi bagi seluruh warga Sumatera Utara,” pungkasnya.
Forum LLAJ juga merekomendasikan agar Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara melibatkan forum ini dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi, agar isu keselamatan jalan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan daerah ke depan. #InfoDishubSumut #KolaborasiSumutBerkah #SalamKolaborasi #SumutBerkah