Penguatan Mental Spiritual, Dishub Sumut Gelar Ibadah Kristen untuk ASN dan Non-ASN
MEDAN — Dalam rangka penguatan mental dan spiritual bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN yang beragama Kristen, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (Dishub Sumut) menggelar ibadah kebaktian di Command Center Room Lantai 2, Jalan Imam Bonjol No. 61, Medan, pada Jumat (23/5/2025).

Kebaktian tersebut dipimpin oleh Pdt. Benny Andreson Situmorang, M.Th, dan dihadiri oleh para pegawai Dishub Sumut. Dalam khotbahnya, pendeta mengangkat kisah tragis dari tokoh Alkitab, Ahitofel, sebagai pelajaran mendalam tentang bahaya menyimpan akar pahit seperti kebencian dan dendam.
Ahitofel adalah penasihat bijak dan sangat dihormati Raja Daud. Namun, hidupnya berakhir tragis dengan bunuh diri. Latar belakang emosional dari kejatuhannya begitu kuat. Batsyeba, perempuan yang diperistri Daud setelah perzinahan, adalah cucu Ahitofel (anak dari Eliam, putra Ahitofel). Daud, dalam pelanggaran moralnya, telah berzinah dengan Batsyeba saat suaminya, Uria, sedang berperang. Ia kemudian merancang kematian Uria agar bisa mengambil Batsyeba menjadi istrinya.
Perbuatan Raja Daud ini menciptakan luka mendalam di hati Ahitofel. Ia merasa kehormatan keluarganya tercemar, cucunya dinodai, dan menaruh dendam serta kebencian kepada Daud. Ketika muncul kesempatan untuk membalas dendam melalui pemberontakan Absalom, anak Daud Ahitofel bergabung dan memberi nasihat strategis untuk menghancurkan Daud. Namun, ketika nasihatnya ditolak dan Absalom memilih mendengarkan Husai, Ahitofel merasa gagal membalaskan dendamnya dan bahwa dirinya tak lagi dibutuhkan. Didorong oleh rasa kecewa, sakit hati, dan kehancuran batin, Ahitofel pun memilih mengakhiri hidupnya (2 Samuel 17:23).


“Orang sebijaksana Ahitofel bisa jatuh dalam kehancuran karena tidak menyelesaikan luka batin dan menyimpan dendam. Akar pahit dapat melumpuhkan mental dan merusak pengendalian diri,” ujar Pdt. Benny. Ia menekankan pentingnya pengampunan dan kasih dalam hidup sehari-hari, khususnya di lingkungan kerja.
Dalam ibadah ini, para pegawai diajak untuk merenungkan pentingnya membersihkan hati dari rasa benci dan luka masa lalu, serta belajar mengampuni agar dapat hidup dengan damai dan menjalankan tugas dengan semangat dan sukacita.
Rangkaian ibadah dilanjutkan dengan pujian, doa syafaat, dan ditutup dengan doa bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan mental dan spiritual pegawai Dishub Sumut dalam menghadapi tantangan kerja dan kehidupan dengan penuh syukur dan pengharapan. #InfoDishubSumut #KolaborasiSumutBerkah #SalamKolaborasi #SumutBerkah